top of page
Search

Santri sehat indonesia kuat

  • alhasanahboardings
  • Oct 31, 2020
  • 3 min read

Kesehatan Jiwa

Oleh Rafi Nugraha Nur Majid




Dari hidup ini kita tidak terlalu membutuhkan banyaknya harta,kepintaran,kecantikan atau ketampanan, atau apapun itu, sebab dari semua itu akan menjadi tidak berguna apabila kita tidak sehat, semua akan sia-sia tiada berguna. Olehkarenanya kita patut bersyukur atas kesehatan yang kita rasakan saat ini.

Sehat fisik dan juga sehat batin adalah hal yang tidak tabu di telinga kita. Banyak orang yang terlalu sibuk dengan memperhatikan kesehatan fisiknya dibanding dengan kesehatan batinnya. Padahal perlu kita digaris bawahi, ternyata kesehatan batin sangat mempengaruhi kesehatan fisik, banyak orang yang dia itu selalu berolahraga, makan makanan yang sehat , tidur teratur namun apabila batinnya rusak maka fisiknyapun akan rusak.

Mengapa itu bisa terjadi?

Mari kita simak penjelasannya.

Sehatnya batin atau jiwa kita tergantung dari fikiran kita, semakin fikiran kita jernih maka jernihlah jiwa kita dan sehatlah fisik kita. 60 ribu kita berfikir setiap hari ,diantaranya 48rb fikiran negative dan 12rb fikiran fositif. Maka dari itu tidak salah apabila manusia apabila terkena sesuatu pasti akan suudzon terlebih dahulu.

Nah, ini terjadi dalam kehidupan dimasa sekarang , dimana jaman yang semakin modern ini membuat kesehatan jiwa kita semakin terancam, karena dengan berkembangnya media sosial membuat banyak orang melihat orang lain di dunia maya, yang kebanyakan dari mereka memamerkan tampangnya, hartanya, kehidupanyya dll, alhasil orang yang melihatnya menjadi iri melihat dan memperhatikannya.

Penyakit batin yang saat ini melanda kebanyakan orang adalah “ iri” yang timbul dari “ banyaknya berfikir negative, atau dalam agama bisa dikatakan sebagai “ su’udzon, yang berakibat kita menjadi :

· Tidak percaya diri

· Ingin jadi orang lain

· Benci

· Gelisah dan galau

· Terlalu memaksakan kehendak

· Dll

Begitu banyak akibat dari satu penyakit membuat akar permasalahan kehidupan yang sangat rumit.

Seorang filsuf yang beraliran stoikisme pernah berkata “ kita lebih sering menderita karena imajinasi kita, bukan dengan kenyataan kita’’ dari ungkapan itu sudah sangat jelas , kita itu disiksa oleh fikiran kita sendiri bukan pada kenyataan yang ada. Kurangnya bersyukur membuat kita menjadi insecure.

Saat kita berfikiran negative atau Su’udzon 10 menit maka sekitar 5jt124rb sel dalam otak kita tidak connections, bisa kita bayangkan , kalau setiap hari atau selama hidup kita , kita selalu berburuk sangka?

Salah satu dari ciri orang yang mrmpunyai sifat iri adalah “Tidak suka melihat orang senang”

Apakah anda salah satunya? Segera buanglah sifat itu, karena dari 3 penyebab menguranginya umur salah satunya adalah iri.

Di dalam agama islam pun sebenarnya sudah dibahas

Dari abu harairoh ra. Rosulullah bersabda , allah berfirman : aku sesuai dengan prasangkaan hambaku kepadaku dan aku akan memberi apa yang hambaku menyangkakan padaku (HR:BUKHARI-MUSLIM)

“Rosululloh bersabda: janganlah salah seorang diantara kalian mati melainkan ia berprasangka baik kepada allah. ( MUSLIM 2877)

Bagaimana caranya agar kita tidak berfikir negative,selalu percaya diri, tidak iri kepada kebahagiaan orang lain, stress, atau penyakit lainya ?

Dalam perpekstif islam yang harus kita lakukan

· Peliharalah solatmu

· Tumbuhkan kejujuran dalam hidup

· Perkuat tali batin engan orang tua

· Mudahkan kesulitan orang

Sedangkan menurut praktisi ahli komunikasi otak (NLP) langkah yang bisa kita lakukan dengan menggunakan tehknik CRAFT

· Cancel

Pembatalan

· Replace

Mengucapkan kalimat replace

· Affirmasi

Komitmen yang dilakukan untuk membentuk sebuah perubahan

· Focus

· Train

Melatih dan mempraktekan.


Hidup bahagia adalah ketika hati dan fikiran kita tenang


Terlalu bahagia akan rentan terkena serangan jantung

Terlalu sedih akan rentan terkena penyakit paru2

Apalagi terlalu banyak memikirkan dirimu yang entah apakah bisa menjadi miliku atau aku yang akan melihatmu dimiliki orang lain di depan mataku.

Mungkin sampai disini dulu pembahasan dari penulis , untuk sekedar pertanyaan atau kritik dan saran bisa di tulis di kolom komentar.

Termakasih telah sempat membacanya

Wassalam.

 
 
 

Kommentare


© 2025 by Santri Cikalongwetan

  • w-facebook
  • Twitter Clean
bottom of page